KODEMIMIPI - China resmi memecat Menlu Qin Gang dan menunjuk pendahulunya, Wang Yi, untuk menduduki jabatan itu. Qin Gang sudah lama tak muncul di depan umum sejak 25 Juni lalu, tetapi pemecatannya baru diumumkan hari Selasa (25/7/2023).
Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang resmi didepak dari jabatannya pada Selasa (25/7/2023), beberapa minggu setelah dia menghilang secara misterius dari pandangan publik. Situasi tersebut berhasil memicu spekulasi tentang nasib Qin.
Beijing mengatakan bahwa pendahulu Qin, Wang Yi, yang saat ini menjabat sebagai kepala komisi urusan luar negeri Partai Komunis China, akan mengambil alih posisi Menlu China yang ditinggalkan Qin.
Sejauh ini, hanya ada sedikit penjelasan resmi mengenai ketidakhadiran Qin. Pemecatannya kemungkinan besar menandai akhir dari karier politik salah satu tokoh paling terkemuka dalam diplomasi China itu.
- Seorang diplomat yang tegas
Berasal dari kota Tianjin di timur laut, Qin telah menghabiskan seluruh kariernya dalam pelayanan diplomatik China.
Qin Gang adalah salah satu diplomat top China yang paling awal memberikan komentar tajam untuk membela posisi kebijakan luar negeri Beijing yang semakin dipertegas. Dia juga dikenal karena bicaranya yang cukup tegas terhadap Barat.
Hal-hal itu yang membuat Qin mendapat reputasi sebagai "prajurit serigala," julukan yang diberikan kepada diplomat China yang merespons dengan keras negara-negara Barat yang dianggap bermusuhan dengan Beijing.
Pada 2020, Qin mengeluh bahwa citra global China telah memburuk akibat media Barat yang tidak pernah menerima sistem politik negara China atau kebangkitan ekonomi negara itu.
- Kedekatan Qin dengan Xi
Karier politik Qin dengan cepat melesat dalam hirarki Partai Komunis China, dalam satu dekade terakhir. Para analis mengatakan bahwa lonjakan itu disebabkan oleh kedekatan Qin dengan Presiden China Xi Jinping.
Dari tahun 2014 hingga 2017, Qin menjabat sebagai kepala departemen protokol diplomatik Kementerian Luar Negeri China. Selama masa jabatannya itu, dia memiliki kontak rutin dengan Presiden Xi dan mengatur perjalanan luar negeri sang kepala negara.
Qin juga dipandang sebagai anak didik Xi dan ditunjuk sebagai wakil menteri luar negeri China, dari tahun 2018 hingga 2021.
Setelah itu, Qin dikirim ke Washington sebagai Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS), di mana dia menjadi terkenal melalui penampilannya di depan publik dan media, yang dengan membela posisi geopolitik China.
Namun, sebagai duta besar, Qin tidak terlalu konfrontatif dibandingkan dengan citra dirinya saat di Beijing. Dalam perannya itu, dia ditugaskan untuk memulihkan hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, AS-China, kembali ke "jalur yang benar".
- Hilangnya Qin "sangat merepotkan"
Karier politik Qin itu memuncak pada jabatan terakhir Qin, saat dirinya diangkat menjadi salah satu Menlu termuda sepanjang sejarah China, di mana usianya baru 57 tahun, pada Desember 2022 lalu.
Pada waktu hampir bersamaan, Qin juga berhasil masuk ke dalam komite pusat Partai Komunis China. Namun, sejak Qin menghilang dari pandangan publik, misteri keberadaan dan nasibnya telah memicu spekulasi baik di dalam maupun di luar negeri.
Wu Qiang, seorang akademisi dan komentator politik independen di China, mengatakan kepada tim DW bahwa misteri tersebut menyiratkan banyak hal tentang situasi terkini pemerintahan Xi.
Hilangnya Qin secara tiba-tiba "sangat merepotkan", karena hal itu mengindikasikan bahwa Beijing mungkin bergerak lebih dekat ke bentuk kepemimpinan otokratis yang "misterius dan tidak dapat diprediksi", tegasnya.