KodeMimpi.com - 02/Apr/2024
JAKARTA, KODEMIMPI.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba tahun berjalan sebesar 251,99 juta dollar AS sepanjang 2023 atau setara Rp 4,01 triliun (kurs hari ini Rp 15.914).
Kinerja positif ini setelah perusahaan pelat merah ini merampungkan restrukturisasi di akhir 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, laba tersebut ditopang dari pendapatan usaha konsolidasi yang tumbuh 40 persen menjadi 2,94 miliar dollar AS dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 2,1 miliar dollar AS.
"Ini merupakan salah satu indikator langkah penyehatan kinerja usaha yang terus berjalan on the track," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2024).
Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,37 miliar dollar AS dari sebelumnya 1,68 miliar dollar AS.
Kenaikan penerbangan berjadwal ini sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pascapandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi.
Lebih lanjut pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,22 miliar dollar AS.
Selaras dengan penerbangan berjadwal, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65 persen atau sebesar 288,03 juta dollar AS dari tahun sebelumnya yaitu 174,81 juta dollar AS.
Dia mengungkapkan, pendapatan penerbangan haji pada 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 154 persen menjadi 235,17 juta dollar AS dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 92,48 juta dollar AS. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15 persen dari kinerja 2022 menjadi 270,59 juta dollar AS.
Sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia Group juga mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34 persen mencapai 19.970.024 penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14.848.195 penumpang.
"Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang," ungkapnya.
Garuda Indonesia juga mencatatkan pendapatan lain-lain bersih sebesar 344,79 juta dollar AS yang dikontribusikan salah satunya dari penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan (reversal impairment asset) dengan nilai sebesar 198 juta dollar AS.
Selain penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan, dalam hal pembukuan laba buku juga perseroan turut mencatat keuntungan atas penarikan kembali obligasi senilai 63,80 juta dollar AS yang dilaksanakan pada Desember 2023 lalu melalui pembelian kembali sebagian Obligasi Baru 2022 di mana selisih nilai tercatat dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai keuntungan pembelian kembali obligasi.
"Aksi korporasi pembelian kembali sebagian obligasi tersebut menjadi salah satu proses pemenuhan kewajiban restrukturisasi, di mana dalam hal ini para pemegang Surat Utang dan Sukuk mayoritas merupakan para kreditur Garuda yang mengikuti tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)," tuturnya.