KODEMIMPI - Polisi Spanyol pada Selasa (23/5/2023) menangkap tujuh orang atas pelecehan rasis terhadap Vinicius Junior.
Penyerang Real Madrid itu seperti diketahui telah menjadi sasaran pelecehan rasis oleh para penggemar Valencia pada Minggu (21/5/2023).
Insiden rasisme yang dialami Vinicius itu telah memicu protes internasional dan tribun Mario Kempes selatan di Stadion Mestalla sampai diperintahkan untuk ditutup selama lima pertandingan.
Liga sepak bola Spanyol, La Liga, dilanda skandal rasisme setelah penyerang asal Brasil berusia 22 tahun itu menjadi sasaran pelecehan rasis saat Real Madrid kalah 1-0 di Valencia dan kemudian dikeluarkan dari lapangan.
Pemain itu telah diejek oleh penggemar lawan sejak bergabung dengan Real Madris pada 2018.
Tetapi, insiden terbaru telah memicu dorongan kuat mengenai apakah Spanyol telah cukup berbuat untuk membasmi rasisme dalam sepak bola.
- 3 orang ditangkap di Valencia, 4 orang di Madrid
Polisi Spanyol dilaporkan telah menangkap tiga pemuda di Valencia pada Selasa.
Mereka ditangkap karena penghinaan dan aksi dengan nada rasis terhadap pemain Real Madrid yang merupakan dugaan kejahatan rasial selama pertandingan pada hari Minggu.
"Setelah dimintai keterangan, mereka kemudian dibebaskan dengan syarat hadir saat dipanggil oleh kantor kejaksaan atau pengadilan," kata seorang juru bicara polisi kepada Kantor berita AFP.
Pertandingan antara Valencia dan Real Madrid pada hari Minggu sempat dihentikan selama beberapa menit dengan wasit mengatakan bahwa ada teriakan "monyet" yang ditujukan kepada Vinicius.
Dalam sebuah pernyataan, Valencia mengonfirmasi penangkapan tersebut.
Mereka menegaskan kembali kecaman keras terhadap rasisme dan kekerasan.
Velencia mengatakan klub bertindak melawan siapa saja yang terlibat dalam pelecehan rasis dengan melarang mereka seumur hidup dari stadion.
Sementara itu, di Madrid, polisi menangkap empat pria lain yang diduga menggantung patung mengenakan kaus Real Madrid dengan nomor Vinicius di atasnya dari sebuah jembatan awal tahun ini.
Boneka tiup berkulit gelap digantung di leher dari jembatan dekat tempat latihan Real Madrid beberapa jam sebelum pertandingan derby dengan Atletico Madrid pada 26 Januari.
Di atasnya, kata polisi, ada spanduk sepanjang 16 meter bertuliskan 'Madrid hates Real'.
Penyelidik mengatakan tiga tersangka adalah anggota aktif dari kelompok penggemar radikal yang sebelumnya telah diidentifikasi berisiko tinggi oleh agen yang bekerja untuk mencegah kekerasan sepak bola.